Identitas
cerpen :
Judul buku : Autumn Once More
Judul cerpen :
Perkara bulu mata
Penulis :
Nina Addison
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman cerpen : 10 Lembar
Harga :
Rp. 42.000,-
Valentine
tahun 1980 adalah tanggal yang dipilih Nina untuk muncul di dunia. Dia mulai
rajin menulis sejak kelas 5 SD, namun cerpen-cerpennya mulai rajin dimuat
majalah ketika dia duduk di bangku SMP terus berlanjut sampai dia kuliah di
fakultas Psikologi, Universitas indonesia tahun 1998. Kecintaannya menulis
mendaratkan perempuan Aquarius ini di majalah KaWanku sebagai reporter
pada awal 2004. Selain menulis, ibu dari seorang putra ini juga senang belajar
memasak dan memotret. Morning Brew adalah novel Metropop pertamanya yang
diterbitkan Gramedia Pustaka Utama.
Pada
salah satu cerpennya yang berjudul “Perkara Bulu Mata” yang menceritakan kisah
seorang reporter bernama Vira yang memiliki 3 orang sahabat yang telah lama
menemaninya. Pada temannya tersebut Vira sering menceritakan segala keluh
kesahnya, dari cintanya yang bertepuk
sebelah tangan karena Tom orang yang Ia sukai hanya memberinya harapan palsu
dan semua pekerjaannya tidak ada yang beres, semua itu membuatnya sedih dan
Vira menceritakan masalahnya kepada salah satu temannya bernama Jojo. Pada saat
itu Vira menyadari bahwa bulu mata Jojo sangat panjang dan lebat, membuat
pandangan Jojo terasa teduh dan Vira merasa nyaman dengan hal itu.
Jojo
kemudian menceritakan kepada Lilian tentang pertemuannya dengan vira yang baru
Lilian ketahui, dan Lilian menyadari bahwa Vira menyukai Jojo dan Lilian sadar
akan membuat persahabatannya hancur, sampai akhirnya Jojo tahu bahwa Vira
naksir dengan hal itu waktu Ia membaca sms dari Lilian di handphone Albert, yang
isinya melarang Albert untuk memberitahu Jojo tentang perasaan Vira kepadanya.
Itu membuat Jojo tak menemui Vira selama sebulan, serta telepon dan sms dari
Vira diabaikannya. Tetapi Vira tidak mau menyerah untuk memperbaiki hubungan
persahabatannya seperti semula, sampai akhirnya Jojo mau menemuinya dan Vira
bertekad akan membuang perasaannya jauh-jauh agar persahabatannya kembali utuh.
Selepas pertemuan itu, Jojo kembali menceritakannya kepada Lilian tentang
pertemuannya dengan Vira. Tanpa Jojo
sadari Ia melamun dan menyadari bahwa bulu mata Vira sangat Lentik dan panjang
, Lilian tertawa dan berjanji akan menyembunyikan perasaan Jojo kepada Vira.
Kelebihan
cerpen ini menggunakan ejaan kata dan gaya bahasa yang modern, serta membuat
cerpen mudah dipahami dan pembaca dapat tertarik membacanya karena ceritanya
yang unik, desainbuku yang memberikan dekorasi yang simple memberi kesan
menarik, inspirasinya certa sesuai
dengan kisah remaja yang memiliki perkara antara cinta dan persahabatan.
Kekurangan
cerpen ini pelaku utama dan pelaku pendukung tidak ditampilkan secara jelas dan
konflik yang diberikan tidak mendapat titik penyelesaian, sehingga terkesan
mengambang .
Identitas
cerpen :
Judul buku : Autumn Once More
Judul cerpen :
Cinta 2 x 24 jam
Penulis :
Shandy Tan
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman cerpen : 6 lembar
Sejak
tahun 1994 Shandy Tan telah menerbitkan ratusan cerpen dan sejumlah novel
remaja. Bagi Shandy, berhenti menulis itu sangat susah karena katanya, “Not
because writing is so much fun, but not writing is so much pain”. Selain terus
menulis cerpen dan novel, saat ini Shandy menekuni kecintaan baru sebagai
penerjemah freelance.
Salah satu cerpennya berjudul “Cinta 2 x 24
jam” yang menceritakan tentang seorang karyawati yang jatuh cinta pada
pandangan pertama kepada bos barunya yang bernama Lingga. Lingga merupakan
sosok pria idaman para wanita karena wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang
atletis menandingi aktor korea Lee Min Ho, serta tutur katanya yang sopan menambah
kesempurnaannya. Itu membuatnya penasaran dengan sosok Lingga yang katanya
masih jomblo. Tetapi setelah memperhatikan Lingga selam 2 x 24 jam, Ia merasa
penasaran dengan orang yang sedang menelpon mesra dengan Lingga, hingga
akhirnya orang tersebut datang keruangan Lingga dan tampak sangat mesra, itu
yang membuatnya sangat kaget karena Lingga ternyata adalah seorang “gay” atau
pria yang menyukai sesama jenis.
Kelebihan
cerpen ini yaitu memberikan kesan komedi yang membuat cerita terkesan unik dan
menarik dibaca bagi kalangan remaja. Ceritanya terstruktur dan konfliknya diceritakan
secara jelas membuat penyelesain masalah tidak bersifat mengambang.
Kekurangan
cerpen ini yaitu, tokoh utama tidak digambarkan secara jelas dan beberapa kata pada akhir cerpen
terkesan tidak layak untuk dibacakan karena terkesan fulgar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar