1.KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAH JEPANG PADA MASA AWAL
PENDUDUKAN
·
Pada tanggal 20 Maret 1942,dikeluarkan peraturan
yang membubarkan semua organisasi politik dan semua bentuk perkumpulan.
·
Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU
No.2 untuk mengendalikan seluruh organisasi nasional.Adapun organisasi bentukan
Jepang tersebut antara lain :
a.Gerakan 3 A
·
Usaha pertama yang dilakukan oleh Jepang guna
menggalang dukungan rakyat Indonesia dalalm rangka menciptakan Negara Asia
Timur Raya adalah Gerakan 3A,yaitu Nippon Cahaya Asia,Nippon Pelindung
Asia,Nippon Pemimpin Asia.
·
Gerakan ini dicanangkan pada bulan April 1942
dan dipimpin oleh Hihosyi Syimizu dan Mr.Samsudin.
·
Gerakan ini merupakan upaya Jepang untuk
merekrut dan mengerahkan tenaga rakyat yang akan dimanfaatkan dalam Perang Asia
Timur Raya.
b.Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA)
·
Pada bulan Maret 1943 pemerintah Jepang
membentuk PUTERA yang dipimpin oleh Empat Serangkai yaitu:
Ir.Soekarno,Drs.Moh.Hatta,Ki Hajar Dewantoro,dan K.H. Mas Mansur.
·
Tujuan didirikannya PUTERA adalah untuk
memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia untuk membantu Jepang dalam
Perang Asia Timur.
·
Bagi bangsa Indonesia,pendirian PUTERA terutama
untuk membangun dan menghidupkan kembali aspirasi bangsa yang masih terbelenggu
politik imperialisme Belanda.
c.Himpunan Kebaktian Jawa (jawa Hokokai)
·
Pada tanggal 1 Januari 1944 PUTERA pun kemudian
diganti menjadi Jawa Hokokai, merupakan pusat organisasi yang anggotanya
terdiri atas bermacam hokokai sesuai dengan profesinya.
·
Tujuannya
ialah untuk menghimpun kakuatan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang
memenangkan Perang Asia Timur Raya.
d.Badan Pertimbangan Pusat (chuo Shangi In)
·
Suatu badan yang bertugas mengajukan usul kepada
pemerintah,menjawab pertanyaan mengenai masalah-masalah politik,dan memberikan
saran-saran dan tindakan yang perlu diambil oleh pemerintah Jepang.
·
Dibentuk pada 1 Agustus 1943 dan diketuai oleh
Ir.Soekarno.
e.MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia)
·
Kegiatannya terbatas pada pembentukan baitul mal
dan menyelenggarakan peringatan hari-hari besar keagamaan.
·
Asas dan tujuan MIAI ditambah dengan “turut
bekerja dengan sekuat tenaga dalam pekerjaan membangun masyarakat baru untuk
mencapai kemakmuran bersama di lingkungan Asia Raya di bawah pimpinan Dai
Nippon”.
·
Kemudian diganti oleh Majelis Syuro Muslimin
Indonesia (Masyumi) yang disahkan pada tanggal 22 November 1943 dengan K.H
Hasyim Asyari sebagai ketuanya.
2.Eksploitasi Ekonomi
Jepang
menyusun beberapa rencana,yaitu:
1.Tahap penguasaan yaitu menguasai seluruh kekayaan
alam,termasuk kekayaan milik pemerinyah Hindia Belanda.
2.Tahap penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam
rangka memenuhi kebutuhan perang.
·
Jepang menyita seluruh hasil
perkebunan,pabrik,bank,dan perusahaan penting.
·
Perkebunan teh,kopi,karet,tebu dimonopoli penjualannya.
·
Komoditas teh,kopi,dan tembakau dibatasi karena
tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang.
·
Pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada
lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
·
Jepang hanya mengizinkan dua jenis tanaman
perkebunan,yaitu karet dan kina karena berhubungan langsung dengan kepentingan
perang.
·
Sedangkan tembakau,teh,dan kopi harus
dihentikann penanamannya karena hanya berhubungan dengan kenikmatan.
·
Dengan demikian kebijakan pemerintah Jepang di
bidang ekonomi sangat merugikan rakyat.
·
Karena penduduk harus menyerahkan kekayaannya
berupa barang berharga,hewan,dan bahan makanan kepada pemerintah Jepang.
3.Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Bidang Militer
ü
Seinendan (Barisan Pemuda )
·
Didirikan pada tanggal 9 Maret 1943.
·
Tujuannya untuk melatih dan mendidik para pemuda
agar mampu menjaga dan mempertahankan tanah air dengan kekuatan sendiri.
·
Syaratnya : Pemuda berusia 14-23 tahun.
ü
Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), syaratnya
adalah pemuda yang berusia 23-25 tahun.
ü
Fujinkai (Barisan Wanita)
·
Dibentuk pada bulan Agustus 1943.
·
Anggotanya wanita berusia 15 tahun ke atas.
·
Tujuannya: Untuk membantu Jepang dalam perang
menghadapi sekutu.
ü
Suishintai (Barisan Pelopor)
·
Dibentuk pada 14 September 1944 dan diresmikan
pada 25 September 1944.
·
Pemimpinnya adalah Ir.Soekarno dibantu Otto
Iskandardinata, R.P Suroso,dan dr.Buntaran Martoatmojo.
ü
Hizbullah (Tentara Allah)
·
Dipimpin oleh K.H Zainal Arifin dan Mr.Moeh
Roem.
·
Tugasnya: Membina jasmani dan rohani pemuda
dalam membela agama dan umat Islam Indonesia.
ü
Heiho (Barisan Pembantu Prajurit Jepang)
·
Dibentuk pada bulan April 1943
·
Syaratnya : Pemuda berusia 18-25 tahun dengan
pendidikan terendah SD.
ü
PETA (Pembela Tanah Air)
·
Dibentuk pada tanggal 3 Oktober oleh Letjen.
Kumakichi Harada melalui keputusan Osamu
Seiri No.44 yang mengatur tentang pembentukan PETA.
·
Keanggotaan PETA terdiri atas: Daidanco
(Komlandan Batalyon)
Cudanco (Komdandan
Kompi)
Shudanco (Komandan
Peleton)
Budanco (Komandan
Regu)
Giyuhei (Prajurit Sukarela)
·
Peranan PETA : Memperjuangkan dan mempertahankan
kemerdekaan karena pada masa selanjutnya PETA menjadi tulang punggung kekuatan
TNI.
4.Peristiwa Rengasdengklok
·
Keinginan para pemuda untuk memaksa golongan tua
untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia gagal sehingga para pemuda
segera mengadakan rapat di Jalan Cikini 71,dengan keputusan untuk membawa
Ir.Soekarno dan Moh.Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka
dari pengaruh Jepang.
·
Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan
Soekarno-Hatta berdasarkan pertimbangan daerah tersebut jauh dari jalan raya
sehingga mudah mengawasi gerak-gerik tentara Jepang.
·
Di lain pihak,Laksamana Muda Maeda bersedia
rumahnya dijadikan tempat perundingan dan menjamin keselamatan mereka selama
berada di rumahnya.
·
Selanjutny Ahmad Subardjo berhasil meyakinkan
para pemuda bahwa proklamasi akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat
pukul 12.00 WIB.
·
Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi PETA
mengizinkan Soekarno-Hatta ke Jakarta.
5.Perumusan Teks Proklamasi
·
Setelah tiba di Jakarta,rombongan para pemuda dan
Soekarno-Hatta menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1
untuk menyusun naskah proklamasi kemerdekaan.
·
Dalam penyusunan naskah proklamasi, Ir.Soekarno
menulis konsep naskah proklamasi pada secarik kerta,sedangkan Ahmad Subardjo
dan Drs.Moh.Hatta menyumbangkan pikiran secara lisan.
·
Kalimat pertama yang berbunyi “Kami bangsag
Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” diusul oleh Ahmad Subardjo.
·
Kalmimat kedua yang berbunyi “ Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lmain-lain akan diselenggarakan dengan cara
yang saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” diusul oleh Moh.Hatta.
·
Selanjutnya Sayuti Melik bertugas mengetik
naskah tulisan tangan Ir.Soekarno dengan ,melakukan beberapa perubahan.
·
Pertemuan yang menghasilkan naskah proklamasi
kemerdekaan Indonesia tersebut berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945.
·
Akhirnya disepakati bahwa upacara proklamasi
kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di halaman rumah Ir.Soekarno di
Jl.Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.
5.Proklamasi
·
Pada hari Jum’at pagi tanggal 17 Agustus 1945
halaman rumah Ir.Soekarno di Jl.Pegangsaan Timur No.56 Jakarta sudah dipenuhi
rakyat dan para tokoh yang ingin menyaksikan upacara pembacaan naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
·
Dan akhirnya tepat pada pukul 10.00 WIB acara
pembacaan naskah proklamasi dimulai.
·
Upacara pembacaan teks proklamasi tersebut
dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih yang dilakuakan oleh S.Suhud
dan Latief Hendraningrat.
·
Saat bendera dikibarkan secara spontan para
hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.
·
Seusai pengibaran bendera dilanjutkan dengan
sambutan Walikota Jakarta saat itu Suwirjo dan dr.Muwardi.
6. Pembentukan Lembaga-lembaga Negara
·
Pembagian Wilayah Provinsi
Republik Indonesia dibagi menjadi 8 provinsi yang masing-masing dipimpin
oleh gubernur,yaitu:
ü
Sumatra : Teuku Muhammad Hasan
ü
Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusumo
ü
Jawa Tengah : R.Panji Suroso
ü
Jawa Timur : R.M Suryo
ü
Sunda Kecil (Nusa Tenggara) : Mr.I Gusti Ketut
Puja
ü
Maluku : Mr.J.Latuharhary.
ü
Sulawesi : Dr.G.S.S.J.Ratulangi
ü
Kalimantan : Ir.Pangeran Mohammad Noor
b.Pembentukan Komite Nasional
Daerah
ü
Pada malam hari tanggal 19 Agustus 1945
Soekarno-Hatta berkumpul di jalman Gambir Selatan No.10 untuk membahas
pemilihan anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang bertugas untuk
membantu presiden sebelum MPR dan DPR terbentuk.
ü
Keputusan yang berhasil diambil dalam pertemuan
pada tanggal 22 Agustus 1945:
·
KNI (Komite Nasional Indonesia),badan yang akan
berfungsi sebagi DPR .
·
BKR (Badan Keamanan Rakyat),sebagai badan
penjaga keamanan umum bagi masing-masing daerah.
c. Pembentukan Aparat Keamanan
1.Badan Keamanan Rakyat (BKR)
·
Dibentuk pada tanggal 22 Agustus 1945 yang
bertugas untuk menjaga keamanan rakyat.
·
Di dalam BKR terhimpun unsur-unsur bekas anggota
PETA,Heiho,Polisi,Seinendan,dan Keibodan.
2.Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
·
Dibentuk pada tanggal 5 Oktober 1945.
·
Dipimpin oleh Kolonel Sudirman dan Urip
Sumoharjo sebagai kepala staf .
3.Tentara Nasional Indonesia
·
Dibentuk 3 Juni 1947 dengan resmi berdiri
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan segenap anggota angkatan perang yang ada.
4.Kepolisian Negara
·
Pada tanggal 25 Juni 1946 tersebut maka Kepolisian Negara RI dikeluarkan
dari Departemen Dalam Negeri dan ditetapkan langsung berada di bawah perdana
menteri sebagi jawatan tersendiri mulai tanggal 1 Juli 1946.
5.Tentara Republik Indonesia Laut
(TRI Laut)
·
Pada tanggal 19 Juli 1946 diresmikan nama
Angkatan Laut RI dengan Panglima ALRI Laksamana Muda M.Nasir.
6.TRI Angkatan Udara
·
Tanggal 19 Juli 1946 dibentuklah TRI Angkatan
Udara. Sebagai kepala Staf TRI AU diangkatlah Komodor Udara Suryadi Suryadarma.